Selasa, 29 Januari 2008

Kok Aku Jadi “GAPTEK” Begini Sih.......

Sekitar tahun 2003 aku mengunjungi suatu daerah . Hotel terletak jauh diluar kota , guest hose sudah penuh , akhirnya Aku menumpang pada satu keluarga . Mereka menempati sebuah rumah dalam flat yang terdiri dari enam rumah tinggal . Pasutri tanpa anak ini adalah Philip Maxwell Stephenson dan istrinya Stephanie datang dari New South Wales . Beberapa cerita konyol pun Aku alami bersama temanku Abdurrachman selama satu setengah bulan tinggal dirumah keluarga bule ini . ( Rahman kalau baca cerita ini jangan “nyengenges” sendiri yaa…)


Hari pertama sarapan pagi ….

Sebenarnya sudah di duga pasti konsumsi mereka bukan nasi , betul …mereka menghidangkan susu dan sereal . Gimana caranya perut bisa kenyang …….

Cerita konyolnya terjadi setelah selesai sarapan , sebagai orang Indonesia tentu kami malu kalau hanya numpang tidur saja . Maka kami berinisiatif akan mencuci piring yang habis kami pakai untuk sarapan tadi . Biar nggak ngrepotin tuan rumah pikir kami…

Maka kamipun menuju wastafel dan ambil sabun colek …( ndak kulihat sunlight disekitar situ ).
Phil datang dan berkata “ sudah nggak usah dicuci biar nanti istriku yang memberesinya ..”
“ Ah ..nggak apa – apa sedikit saja kok “ sahut kami sambil meneruskan cuci piring dan gelas.
Melihat kami terus beraktivitas , Phil menghampiri lagi seraya “ Istriku nanti mencucinya pakai mesin itu “. Kami pun malu sekali ..nggak tahunya itu mesin pencuci piring tho....kami kira tempat menyimpan piring dan gelas .
Yaa ampun mak ....... ( mana nggak pernah cuci piring …..berlagak cuci piring salah lagi ....)


Mesin cuci ini gimana cara buang airnya…..?

Setelah dua hari tinggal ,Stephanie meminta pakaian kami yang akan dicuci karena memang kami belum pernah terlihat mencuci pakaian . “Terima kasih , tidak perlu repot karena kami bisa cuci sendiri , tolong ijinkan kami pakai mesin cuci “ sahut kami karena merasa kurang etis kalau tuan rumah sampai cucikan segala.Karena siang hari full aktivitas maka kegiatan mencuci kami lakukan malam hari . Bergegas setelah makan malam_sekitar pukul 21.00_ kami menuju ruang cuci pakaian .Nampak dua mesin berbentuk kotak besar , dari bacaannya nampak satu mesin cuci satunya lagi mesin pengering . Kami amati mesin produk GE tersebut untuk mencari panel petunjuk ( direction use ). Sekilas tak ada beda dengan mesin cuci kebanyakan yang pernah kulihat , maka langsung kami tuang pakaian dan pencet tombol”on”. Selanjutnya kami kembali kekamar .

Pukul 21.30 kok mesin masih berputar terus…? Akhirnya kupencet tombol “off”, kubuka tutup atas , terlihat air masih penuh. Kucari mana tombol untuk drain, lama nggak ketemu akhirnya kupanggil temanku Rahman . Lama berpikir dan tak membuahkan hasil , kamipun ambil gayung untuk mengurasnya secara manual air panas tersebut . Karena bentuk tubenya yang tidak rata maka airpun tidak bisa habis . Ah ..biarin sekarang kita keringkan saja , tapi mana bisa kering kalau belum diperas ….?. Mau lanjut pakai mesin , masih bingung . Kemudian terlihat ada wadah seperti ember dengan dua besi bulat yang bisa dirapatkan, kami coba pakai untuk memeras hasilnya tidak cukup bagus karena ternyata itu alat untuk memeras kain pel. Daripada bingung aku pegang ujung satu dengan Rahman diujung lainnya satu persatu pakaian kami peras dengan memilinnya , selanjutnya kami masukkan kedalam mesin pengering. Setiap limabelas menit kuperikssa apa sudah cukup kering , tapi hingga jam menunjukkan pukul 0.00 pakaian belum layak dikatakan kering . Kuambil pakaianku yang kecil – kecil dan kubiarkan yang besar masih dimesin pengering, ku langsung tidur .Rahman sendiri masih penasaran berusaha menguras sisa air di mesin cuci hingga pukul 02.00 dini hari ( ngaku-nya ).

Dengan mata merah karena masih kantuk paginya kami ditertawai teman yang lain atas kekonyolan mencuci semalam selama 5 jam tapi nggak selesai. Seorang teman menjelaskan bagaimana cara menggunakan mesin cuci tersebut. Yaa ampun.... ternyata mudah sekali , gile bener....( Ma kasih ya mbak Ulhy sudah ngajarin kami ).

Sore kami pulang pakaian sudah rapi diatas meja , rupanya Stephanie membantu kami menyelesaikan cucian saat kami pergi . Untung pakaian kecilku sudah kuambil semalam………!!!


Battery Laptop drop, memang kenapa……?

Kejadian ini lebih tepat dikatakan tamu nekat daripada konyol . Bermula saat – saat awal kedatangan .Kami baru mengenal Phil & istrinya saat kami tiba , sebelumnya belum pernah kami bertemu. Sekedar basa- basi duduk bersama nonton TV , tak juga tertarik acara karena filmnya kurang kumengerti .
Kamipun menghambur ke kamar untuk nyantai .
Rahman sibuk main game , Aku sibuk mendengarkan MP3 melauli windows media player sambil membuka file-file kerja . Setelah sekitar 30 menit laptop kehabisan energi . Harusnya jalan keluarnya mudah kan, tapi..................

Seperti sering kita jumpai , peralatan listrik kita mengikuti standard PLN dengan kabel dua terminal . Tapi ditempat ini memakai standard tiga terminal , dengan tambahan satu terminal untuk grounded agar lebih aman . Terang saja socket kita tidak bisa masuk ke plug dirumah ini . Mau stop masih asyik nih, lagian belum ngantuk . Aku keluar kamar dengan maksud mau pinjam battery charger ke Phil , ternyata mereka juga sedang pakai laptopnya. Temanku menawarkan ide cukup nyleneh yaitu memotong ujung kabel penghisap debu yang kebetulan disimpan dikamar kami, untuk kemudian disambung dengan charger. Aku tidak setuju karena merusak , tapi dia bersikukuh toh nanti bisa diisolasi lagi . Kubiarkan dia dengan aksinya …dan akhirnya laptopnya dapat energi lagi…..

Bathinku bilang....ini sih sudah dikasih hati malah ngrusak jantung. Tapi akupun akhirnya memanfaatkan tehnologi temuannya dengan memindahkan charger ke laptopku dan juga untuk charger HP tentunya.........

Benar – benar tamu nekat ......

Bule juga manusia .................

Kejadian ini membuatku tahu ternyata kultur budaya bule ada juga yang mirip kultur Indonesia . Saat itu Rahman sudah kembali ke Jakarta, sedang aku masih bertahan sekitar semingguan. Jum’at malam Phil & Stephanie bilang akan keluar kota besok untuk week-end dan baru kembali minggu sore . Aku malas ikut dan memilih tinggal sendirian jaga rumah.

Sambil memberikan kunci rumah Stephani bilang , tolong kalau ada telphon bilang mereka keluar dan tidak kembali sebelum minggu sore . OK ...selamat menikmati week-end kataku.

Minggu pagi , lagi asyik nonton TV terdengar ada yang mengetuk pintu. Kubuka dan nampak seorang perempuan bule heran kenapa aku disini & dimana Stephanie...?
Dia memperkenalkan diri dan tinggal dilantai tiga , namun begitu aku tidak jelas dengar siapa namanya. Karena nama bule kan asing ditelinga kita ..coba kalau sebut nama seperti Rini, Diah , Ika atau nama indonesia lain pasti aku tak asing .
Setelah itu kukasih tahu bahwa aku tinggal dirumah ini sudah sebulan , saat ini tuan rumah lagi liburan , ada perlu apa silahkan

Dia cerita kalau sedang memasak , tapi tidak tahu kalau ternyata garamnya habis , apa boleh minta sedikit. Tolong cari sendiri di kulkas dapur , karena aku tidak tahu apa ada garam/tidak sahutku kalem. Weleh ..weleh …dia malah ambil garam sama beberapa telor , sambil bilang tolong kasih tahu Stephanie kalau dia minta garam sama telor….

Duh..duh..tak kirain ditempat kita saja minta bumbu dapur ke tetangga , ternyata bule juga kenal budaya seperti itu tho….. Andai Candil Seurius saat itu tahu mungkin liriknya akan menjadi…… ” bule juga manusia …” jangan heran Mas.


Memang rempah asli Indonesia , tapi untuk bumbu apa ……..?

Suatu sore Stepahnie pulang dari mini market dengan beberapa tas kertas yang dibopong . Dipanggil nya aku ke dapur , dia tunjukkan dua buah umbi . Dari tulisan kutahu satu adalah jahe dan satunya adalah lengkuas.

“ Jahe ini untuk apa “ tanyanya padaku

“ Untuk dibuat minuman penghangat “ mantap jawabku

“ Lengkuasnya untuk apa….” cecarnya penasaran

“ Bumbu masak “ kali ini aku sedikit ragu

“ Masakan apa ….” lanjutnya

“ Tidak tahu persis , untuk masak apa “ aku mulai kehilangan touch nih

“ Bukankah ini rempah asli Indonesia , kok kamu nggak tahu untuk masak apa …” serangnya

“ Ya ..aku tidak bisa masak, kok kamu beli kalau juga tidak tahu untuk apa “ balasku

“ Makanya aku hanya beli dua potong , mau kutanyakan padamu untuk apa …” jawabnya

Walah Bu..Bu..sampeyan salah cari referensi , harusnya baca buku resep Indonesia bukan tanya ke aku . Wong aku masak air saja kadang gosong .

Read More..

Kamis, 24 Januari 2008

Today I begin writing my book

Today I begin writing my book . Whatever I feel will be written in this blog . It is enable you to leave some comments on my articel . Hopely we do something new which encourage us to face the life.

Ok ..Mate , thks a lot for your free time to see my " not too good " blog .

Read More..