Jumat, 26 September 2008

Rumus Kunci di Motegi = ( 75 + 1 )

Di penghujung musim balap 2008 , berita tentang komposisi tim tahun depan menjadi komoditi yang menarik bagi penggemar balap adu cepat roda dua ini. Kepindahan Hayden yang akan mencoba menaklukkan keliaran power Ducati dan kepastian Capirex tetap mengendarai Suzuki adalah harapan baru bagi pembalap tersebut sebagai pelipurlara hasil torehan musim ini .

Namun bagi pembalap yang masih berpeluang menjadi kampiun tentu prioritas kosentrasi adalah empat seri tersisa . Dari daftar klasemen sementara urutan tersebut juga mencerminkan sequencing dari peluang mereka , artinya peluang terbesar dimiliki oleh klasemen satu sementara ,terus disusl oleh penghuni klasemen berikutnya.

Musim ini mahkota juara dunia sangat potensial dikunci setelah seri di Motegi . Pelaku utamanya adalah Rossi dengan beberapa catatan . Kalkulasi yang paling sederhana untuk mengunci mahkota juara adalah Rossi harus membuat surplus point minimal ( 75 + 1 ) atau 76 point unggul dari peringkat dua yang dihuni juara bertahan Stoner . Tujuh puluh lima adalah angka maksimal tiga seri sisa setelah balapan di Motegi , sedangkan angka satu adalah angka pembuat selisih dari point yang tersisa .

Jika benar mahkota terkunci di seri ini maka skenarionya bisa sebagai berikut. Jika Stoner juara maka Rossi harus minimal pada podium tiga , jika Stoner tidak juara maka Rossi bisa memilih urutan finish yang penting memenuhi kriteria rumus diatas .

Tiga tahun terakhir Motegi adalah milik Ducati melalui Capirex , dan tahun ini pun Ducati masih berpeluang merebut podium satu . Jika demikian maka Rossi cukup menjaga podium dua atau tiga dan besar kemungkinan saingan itu adalah Pedrosa atau Lorenzo .

Dengan tampilan Yamaha yang cukup kompetitif tahun ini saya rasa Rossi tidaklah mengalami kesulitan untuk membuat rumus kunci mahkota juara , apalagi Lorenzo tentu akan mati – matian mendukung team mate-nya dengan menghadang Stoner dan Pedrosa .

Tapi kalkulasi diatas hanyalah analisis matematika biasa , pembuktiannya masih harus menunggu drama langsung di hari minggu dari sirkuit Motegi Jepang . Banyak faktor yang akan menentukan baik teknis ataupun non teknis dan Stonerpun tak akan tinggal diam , pastilah dia akan rela berdarah darah untuk menjaga peluang .

Jadi ..? Balapan akan seru sekali apalagi ini di kandang sebagian besar pabrikan dari kontestan moto gp.

Sampai ketemu hari minggu di Motegi .....

Read More..

Jumat, 19 September 2008

Duh … Susahnya Jadi Konsumen

Pembeli adalah raja , pada sebagian transaksi mungkin papatah itu masih berlaku sementara pada sebagian transaksi lain jangan kan raja yang punya wewenang memilih , bisa jadi pengawalnya raja saja sudah bagus.

Di saat permintaan pasar akan kebutuhan pokok hidup meningkat dan tidak semua strata masyarakat yang menghuni negeri kaya dan tercinta ini punya kemampuan memilih dan menawar , sebagian dari kita justru mengait keuntungan dalam kondisi seperti ini .

Banyak tersiar berita tentang beredarnya sebuah produk yang kadaluwarsa masih terpajang manis di etalase , atau komoditas sumber gizi hewani ( daging ) yang dijual dengan penuh trik atau bahkan sudah tidak boleh dijual sama sekali tapi masih bisa ditemukan di pasar. Benar – benar sulit menemukan kejujuran dinegeri ini .

Jika kita punya keahlian memilih atau mengidentifikasi relatif besar kemungkinan tidak tertipu , tapi bagi kita yang melihat daging dijual murah dari hari biasa dan pas betul dengan kondisi dompet tentu tidak akan berpikir lama .

Adanya barang karena memang ada permintaan dari pasar . Saya tidak bermaksud melegitimasi praktek diatas , ( saya pribadi menolak keras praktek diatas ) namun saya pikir bahwa subtansi akar masalah diatas adalah karena adanya permintaan.

Penyelesaian komprehensif walau berat memang sangat diperlukan yaitu menindak pelaku kecurangan sekaligus memutus mata rantai permintaan dari pasar dengan cara meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat luas serta penerapan pola hidup membumi ( baca : sederhana ) bagi semua kalangan . Benar – benar pekerjaan rumah yang sangat berat dan perlu keseriusan ekstra .

Kalau kita lihat bahwa siklus kehidupan dalam masyarakat ini adalah sebuah proses yang saling terkait ( end-to-end process ) , maka dalam mengurai benang kusut tersebut kita bisa mulai dari langkah / pola pikir yang sederhana sebelum bicara soal penyelesaian yang bersifat makro . Pada prinsip end-to-end process setiap individu akan menghasilkan out put yang akan merupakan in put bagi individu yang lain sehingga proses kehidupan bermasyarakat bisa berjalan . Sebagai contoh saat berlalu lintas kita sudah tahu bahwa lampu merah harus berhenti tetapi kita serobot sehingga terjadi hal yang merugikan pengguna lain dan polisi terpaksa turun tangan . Out put kita jelek ( menyerobot lampu merah ) memberikan in put yang jelek juga terhadap pengguna lain karena harus menunda perjalanan atau hajatnya yang lain karena harus menyelesaikan urusannya dengan anda dan polisi . Berarti satu proses hidup dalam masyarakat sudah masuk kategori cacat atau defect . Bisa anda bayangkan kalau banyak defect ditemukan dalam proses hidup bangsa dan masyarakat ini apa jadinya …? Padahal prose kehidupan dinegeri ini banyak mulai dari proses pemilihan pemimpin , proses pemilihan wakil rakyat , proses menjalankan pemerintahan , proses berniaga , dsb . Pernahkan anda saat pramuka bermain pesan berantai ..? Itulah gambaran sederhana bagaimana in put dan out put berperan . Dari awal rusak maka sampai belakang akan hancur , jika dari awal sudah bagus Insya Alloh menciptakan hasil yang bermanfaat .

Kembali kejudul diatas , mengaitkan dengan proses dan defect rasanya saya tidak akan dapat menyelesaikan artikel ini ….kompleks dan panjang …

Semoga Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan kepada kita semua dan memberikan pemahaman kepada kita bahwa apa yang kita lakukan maka orang lain ikut merasakan entah langsung ataupun tidak langsung .

Read More..