Sabtu, 09 Mei 2009

Oh ….Uh….Ah….

Apaan tuh ? Ternyata saya lagi sedih, tak lain setelah mendengar kabar lewat tv bahwa tim senior PSIS Semarang dibubarkan. Ampun deh, padahal selama berkiprah tim ini tak jelek – jelek amat. Masih ingat bagaimana dulu Mahesa Jenar jadi juara perserikatan dengan menundukkan Persebaya sehingga memunculkan rivalitas abadi kedua tim. Kemudian dalam Liga Indonesia, sekali tim ini jadi kampiun dan beberapa musim menjadi tim yang sangat diperhitungkan.

Hingga datang regulasi baru dari pemerintah melalui mendagri tentang pembatasan penggunaan APBD untuk keperluan sepakbola. PSIS Semarang langsung kocar – kacir , seperti artikel saya sebelumnya tulisan tentang PSIS , kini drama itu terus berlanjut dan berakhir dengan kelam. Sebagai fans PSIS saya terus terang kecewa dengan kondisi tapi juga tak bisa membantu.

Satu sisi , regulasi pemerintah tentang pembatasan penggunaan APBD untuk sepakbola cukup bagus karena tidak semua orang se-propinsi atau se-kotamadya atau se-kabupaten menikmati benefit dari keberadaan tim sepakbola yang didanai oleh uang mereka. Yang kedua, biasanya dalam tanda kutip sebagian tim berkembang karena ambisi sebagian oknum didalamnya sehingga mirip ambisi pribadi tapi pakai dana rakyat.

Munculnya regulasi baru sebenarnya memicu sebuah peluang besar. Ya, pemerintah mendorong agar tim sepakbola bisa mandiri , kemudian setelah mandiri dan mapan maka akan bisa menjadi sebuah bisnis sepakbola seperti di dunia barat sana. Sebuah cita – cita yang patut di dukung menurut saya. Jika sepakbola bisa menjadi bisnis maka akan lebih banyak menyedot tenaga kerja yang saat ini masih berlimpah.

Sekali kayuh dua pulau tercapai. Satu sisi uang negara bisa dialokasikan ke tempat yang lebih urgent , sisi lain memberikan angin baru tentang bisnis sepakbola. Tapi apa aktualnya ? Karena sumberdaya kita yang belum siap , makanya regulasi baru membuat banyak rintangan bagi sebagian pihak.

Sumberdaya ini meliputi sebagai contoh : pengurus , tim , penonton. Ketidaksiapan mereka di tunjukkan lewat keinginan pengurus yang selalu menghalalkan cara agar timnya menang , susahnya mengatur jadwal kompetisi di wilayah negeri yang luas sehingga memicu ekonomi biaya tinggi, kemudian penonton yang tidak pernah dewasa telah membuat carut marut dunia sepakbola. Terus bagaimana dengan kondisi ini sponsor tertarik atau investor bersedia membenamkan rupiah di sektor olahraga sepakbola?

Aduh , panjang deh kalau dibahas. Berharap saja agar Mahesa Jenar segera bisa bangkit menghiasi atmosfir sepakbola Indonesia. Semoga , Ayo PSIS kamu bisa !!!


Read More..

Sabtu, 02 Mei 2009

Just Try To Find Me and I’ll Try To Find You

Kok judul artikel pakai lagunya LA Guns ? Betul, numpang judul nggak apa – apalah. Saya ingin menulis tentang kondisi blog saya akhir – akhir ini. Setelah sempat lama ‘ gak ke urus ‘ kini muncul niatan lagi ( tapi masih takut panas – panas bubur kacang ijo ) untuk setidaknya update artikel regularly.

Beberapa ‘bloggermates’ ku juga saat ini lagi menurunkan kapasitas produksi artikelnya dengan berbagai reason. Semisal Pak Paromo sudah begitu lama tidak turun gunung , Mas Sito juga masih asyik untuk vakum ,Ika lagi berjibaku mencatat semua temuannya di daerah Kalteng,Mas Jumar entah kemana, Pak Indro masih sering nampak di orbit tapi artikelnya belum dipublish. Didorong hal diatas saya juga sempat membiarkan ladang ini rumputnya rimbun.

Adalah suatu saat, saya intip blognya Mbah Soero karena kangen lama nggak berkunjung, eh …ndak tahunya tampilannya sudah ganti tambah keren. Sehabis kunjungan ‘Dewan Direksi’ tersebut blog ini langsung mengadakan rapat umum luar biasa. Hasil rapat memberikan ultimatum kepada saya untuk membuat pilihan nerusin nge-blog atau berhenti sama sekali. Kalau mau nerusin harus menampilkan sesuatu yang berbeda, kalau pilih berhenti awas!. Lho dua-duanya pilihannya nggak mudah.

Akhirnya sebagai penanggungjawab blog saya memilih tetap menghidupkan blog ini. Sebagai syarat tampilan sedikit dipermak walau masih menggunakan format template gratisan tapi mendinglah setidaknya punya waktu meng-utak atik. Langkah berikutnya ( masih in progress ) akan meriview semua konten dan segmentasi artikel lebih jelas dan spesifik.

Sebenarnya saya ingin juga membuat lay-out blog yang meriah, tapi pesan dari temanku yang pakar web design dalam tutorialnya sering membahas bahwa design itu harus disenangi SEO , dan up-load yang ringan. Kalau soal ilmu web saya nol besar , sehingga ya gini sajalah.

Mandat dewan direksi yang lain adalah memperluas pasar dari blog ini. Memang saat ini blogku hanya dipasarkan untuk kawasan regional BP saja bahkan tidak tanggung – tanggung empat logo BP saya selipkan sebagai header. Namun demikian memperluas pasar tetap jadi wacana kedepan. Dua bloggermates Arif & Mas ^3^ meng-inspirasi untuk memperluas market sekaligus membuat jaringan ( wih mirip MLM saja ).

Terus visi kedepannya lagi blog ini bisa dijadikan lahan profit. Aduh …mimpi kali yee…. Menyediakan waktu khusus untuk nge-blog mungkin kendala terbesar untuk bisa beralih ke lahan profit.

So, menganut falsafah ‘start with nothing’ langkah kecilnya adalah update artikel secara teratur,habis itu baru langkah berikutnya ….yuuk!!!

Read More..