Rabu, 26 November 2008

Bahan Bakar , Oksigen , Panas

Saya bukanlah ahli tentang api atau ahli penjinak api. Pun bukan seorang fire warden dan juga bukan “split fire “ . Lho ...split fire itu bukannya merk busi untuk racing ..? . Hah…? Yo wis gak apa – apa kita teruskan saja ceritanya. Saya ingin cerita tentang api karena beberapa hal dan saya pikir positif saja .

1. Pengalaman Pribadi
Api adalah salah satu sumber bahaya yaitu bahaya panas , selain sumber panas api dalam skala yang tak terkendali juga merusak. Untuk itu saya pernah mendapatkan “pengenalan” tentang api dari pakarnya.

Berbekal pengenalan ringan itulah disaat timbul api yang tidak diinginkan , kita diharapkan bisa bertindak sesuai prosedur untuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih besar.

Ujian datang , saat itu lagi berlibur di rumah ortu di Jawa. Selesai sarapan keluarga besar itu berkumpul nyantai. Tiba – tiba anak kecil dari arah dapur teriak api ..api..api… Rupanya satu kemenakan lupa matikan kompor sehabis manasin ayam gorengnya , sehingga api kompor membakar wajan dan minyaknya …

Saya segera bergegas menuju dapur , pertama melepas katup tabung gas dan matikan kompor selanjutnya mengangkat wajan …terus termenung apalagi ya urutannya ( sambil mikir tahap – tahap penanganan saat pelatihan )….? Saat memberi instruksi untuk buka pintu dapur ( masih sambil termenung ) tiba – tiba dari arah belakang kakak iparku mengguyurkan seember air. Kontan saya teriak jangan ..!! tapi terlambat api sudah menjadi bunga besar karena lompatan minyak yang terkena air dan jatuh dilantai menyebar. Dengan selembar kain basah saya bungkus itu wajan untuk menutup sumber api yang paling besar. Akhirnya kami mampu mengendalikannya ..alhamdulillah …

Walau pernah mendapatkan pengenalan api ternyata begitu menghadapi kondisi riil ternyata saya masih grogi ,

2. Mencegah Lebih Baik Daripada Menanggulangi
Persyaratan keselamatan sekarang sudah menjadi kewajiban di dunia industri Indonesia. Kalau dulu mungkin syarat keselamatan ketat hanya di anut oleh industri kimia dan daerah – daerah off shore ridge , dewasa ini semua industri sudah menerapkan standard keselamatan internasional. Ini menjadi hal yang sangat positif karena pemerintah lebih peduli terhadap keselamatan pekerja , jadi masalah pekerja bukan hanya berkisar pada UMR , UMK dan sejenisnya. Ternyata perlindungan keselamatan secara struktural jauh lebih penting.

Api adalah satu dari sekian banyak aspek keselamatan yang perlu di manage secara serius oleh semua pihak terkait.

Segitiga Api
Judul diatas adalah unsur dari segitiga api. Jika ketiga unsur itu bertemu dengan jumlah yang memadai maka akan menimbulkan api. Mencegah atau menanggulangi haruslah dengan cara memotong mata rantai atau salah satu supplai unsur tersebut. Ahli api lebih pakar soal bagaimana cara memutus mata rantai tersebut dalam penanggualangannya.

Dalam hal pencegahan , dari ketiga unsur itu oksigen relatif sulit dihindari karena tersedia oleh alam. Penyimpanan bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar secara tepat dengan menghindarkan unsur panas atau unsur potensi pembuat panas adalah pilihan bijak.

Unsur panas atau unsur pembuat panas ini sumbernya banyak sekali ditemukan disekitar kita. Baik disekitar tempat kerja atau tempat tinggal kita. Contoh kecil kabel listrik yang bergulung – gulung dalam penggunaannya adalah potensial pembuat panas. Terkadang kita tidak menyadarinya. Banyak lagi sumber – sumber potensi pembuat panas yang lain , perlu diwaspadai …..

Jikalah ada waktu ..sedikit soal klasifikasi api , di up –load pada kesempatan berikutnya . Karena kalsifikasi apai menentukan cara penanggulangannya. ( Insya Alloh )

Wassalam,
Tukang Peneng Bicara Api

Read More..

Senin, 17 November 2008

N P W P

Sebagai warga negara yang taat kita harus patuh pajak, karena pajak merupakan salah satu elemen pendapatan negara. Berbagai macam pajak diatur agar negara mendapatkan dana untuk memutar roda pemerintahan, sebagian lagi dikembali ke rakyat melalui bentuk layanan negara. Bentuk dan besaran nilai pajakpun variatif, ada PBB , PPh, PPN de-el-el

Seorang kawan yang bekerja dibidang finance mengirimkan e-mail yang memuat rencana regulasi perpajakan khususnya PPh untuk tahun 2009. Salah satu klausul adalah prosentasi yang lebih tinggi bagi wajib pajak yang belum mempunyai NPWP. Tak heran beberapa teman ramai – ramai mendatangi kantor pelayanan pajak guna mendapatkan NPWP.

PPh dibayar tiap bulan , tapi dilaporkan ke negara tiap tahun sekitar bulan maret. Sampai sekarang saya tidak mudeng bagaimana cara menghitung prosentase pajak , apalagi ada istilah disetahunkan. Sehingga saya tidak pernah memperhatikan yang penting ada potongan pajak, berarti sudah melakukan kewajiban. Berbeda dengan tax lain , misalnya 2,5 % ( dikiaskan oleh sebagian ulama ) yang lebih spesifik dan mudah menghitungnya.

Suatu kali saya pernah lupa mengirim laporan setoran PPh. Beberapa bulan kemudian mendapat surat teguran dari Dirjen Pajak , salah satu isinya ancaman pidana kurungan enam bulan jika tidak segera mengirimkan laporan setoran PPh. Karena takut , cepat – cepat kudatangi kantor pajak untuk klarifikasi.

Mungkin masih banyak orang seperti saya yang belum paham keuntungannya jika kita memiliki NPWP perorangan. Sehingga pemerintah perlu memacu kesadaran warganya melalui berbagi insentif seperti yang diiklankan di tv “apa kata dunia “ , begitulah kata sebuah iklan di televisi. Selain untuk memaksimalkan pendapatan sektor pajak isentif tersebut juga untuk membuat warga peduli akan tertib administrasi perpapajakan.

Sebenarnya masih perlu sosialisasi yang lebih intens dari pihak berwajib tentang apa dan bagaimana pajak itu , sehingga masyarakat paham dan senang dengan peraturan pajak. Juga bisa menghindarkan opini – opini yang tidak pada tempatnya mengenai pajak.

Read More..

Senin, 10 November 2008

Seragam Perjuangan, Semoga Bukan Untuk Hari Ini Saja ……

Tepat sepuluh november diperingati bangsa ini sebagai hari pahlawan. Diambil dari kisah heroik rakyat Surabaya dalam menentang pendudukan bangsa asing terhadap bumi pertiwi. Hari ini seluruh negeri mengheningkan cipta , berdo’a kepada Yang Kuasa , serta mengenang seluruh perjuangan bangsa tidak hanya di Surabaya tapi untuk seluruh negeri ini .

Dalam rangka menindaklanjuti semangat perjuangan para pahlawan , beberapa hari belakangan nampak sebagian pegawai pada pelayanan publik mengenakan seragam perjuangan. Tentu saja hal ini harus dibarengi tekad yang benar – benar tulus untuk menjadi atau memiliki semangat kepahlawanan.

Pepatah mengatakan “ ciri kepahlawanan adalah sepi ing pamrih rame ing gawe “ . Dalam konteks kekinian memang kecil kemungkinan kita sebagai warga negara mengangkat bedil dan tembak – tembakan dengan bangsa asing untuk mempertahankan kedaulatan negeri. Jadi pahlawan dewasa ini bisa berasal dari semua bidang kehidupan manusia asal memenuhi kriteria diatas. Mengucapkan pepatah memang relatif mudah, namun saat memasuki tataran praktek sulitnya luarbiasa . Bagaimana tidak untuk berbuat kebajikan tanpa mengharapkan pamrih dari manusia sangat dibutuhkan kematangan emosi , landasan keimanan serta kemampuan memandang persoalan humanisme yang seimbang.

Dalam menjawab satu pertanyaan dari pemirsa ,Bung Mario Teguh dalam acara golden way yang disiarkan sebuah stasiun televisi malah menggambarkan ciri pahlawan sejati dengan bahasa yang lebih sederhana. Menurut Beliau kesempatan menjadi pahlawan terbuka bagi semua strata masyarakat . Dicontohkan seorang ayah selaku kepala keluarga bisa menjadi pahlawan sejati jika saat pulang kerja / aktivitas luar seluruh anggota keluarga menyambut dengan senyum yang tulus dengan menghrapakan kehadirannya. Lebih luas lagi sebagai anggota masyarakat dan warga negara kita dapat menjadi pahlawan sejati saat orang – orang yang berinteraksi dengan kita mersa nyaman dan senang yang tergambarkan oleh senyuman ikhlas. Bahkan saat berinteraksi, kita bisa dijadikan teman MKLL ( minum kopi lama – lama ). Orang betah berinteraksi dengan kita tanpa perlu minum kopi cepat lalu kabur karena perangai kita .

Jika saat ini kita mengenakan seragam perjuangan , semoga roh kepahlawanan mengilhami kita sepanjang hayat . Tidak seremonial apalagi terpaksa harus pakai seragam segala.

Bagi yang tidak sempat mengenakan jangan kuatir , kita bisa melakukan apa yang dicontohkan oleh Bung Mario Teguh dalam praktek keseharian , apapun profesi kita . Dari hal paling kecil dilingkup keluarga hingga lingkup umat manusia , bukankah manusia dturunkan ke bumi sebagi khalifah pemakmur bumi bukan perusak bumi.

Intinya pahlawan sejati ada disetiap jengkal tanah dn waktu , tidak mesti dimedan laga , tapi sesuai kontek yang mengikuti dan menuntutnya. Menjadi manusia yang mendatangkan manfaat bagi manusia lain itulah pahlawan dalam arti luas .

Kapada pahlawan bangsa yang telah gugur ..semoga Alloh S.W.T. memberikan imbalan yang sepantasnya ..do’a kami menyertaimu … Dan Insya Alloh kami teruskan semangatmu …

( sebuah catatan hari pahlawan )

Read More..