Senin, 16 Februari 2009

Contrengan

Satu tanya terus mengahantui , mungkin karena selama ini saya tidak mencari info secara detail mengenai teknis pelaksanaan pemilu. Kabar terakhir bahwa tehnik contreng menggantikan tehnik coblos itupun aku belum menangkap muatan apa yang akan diangkat sehingga membuat citra pemilu meningkat. Maklum saya masuk kategori ‘gaplu’ atawa gagap pemilu.

Kalau Anda paham mengenai benefit contreng , mohon bisa sharing dong …

Kalau dulu istilah pemilu bagi sebagian orang sering disebut dengan ‘coblosan’ karena cara menyampaikan pendapat dengan cara mencoblos gambar partai atau gambar caleg atau ( cakil : istilahnya Pak Indro ). Berarti kini boleh dong kalau menyebut pemilu dengan sebutan ‘contrengan’ karena cara milihnya dengan menyonteng kolom atau kotak nomor.

Apapun tehniknya yang paling penting bahwa semua tata cara memilih harus mudah , simple dan tidak rawan terhadap penyalahgunaan. Dan semua bermuara demi pencitraan positif pemilu itu sendiri guna memberi manfaat kepada rakyat.

Bisa jadi tahun mendatang karena kemakmuran di negeri ini sudah demikian pesat dan didukung oleh teknologi maju , kartu suara kertas bisa diganti dengan sebuah chip dan bisa dipindai. Jadi kalau milih tinggal kirim semacam sms ke central database dengan sekali pakai untuk menghindari duplikasi data. Mungkin saat itu pemilu akan disebut dengan ‘chip-an’ atau ‘sms-an’ atau sejenisnya lah …ah ngawur saja ..

Kalau sudah rumit , mahal , penuh intrik ..aduh apa yang kita harapkan dari hasil akhir proses seperti itu …


12 komentar:

  1. klo di Amrik sana malah dah pake tek.informasi canggih. dan bisa lewat surat suara yang diwakilkan :D

    BalasHapus
  2. Pilihan Lurah dikampung masih pakai biting, cara yang sangat sederhana untuk memudahkan para pemilih.
    Pemilu yang akan datang dengan banyaknya partai dan caleg lembar surat suaranya seperti lembaran koran, pastinya membuat bingung, mau pilih yang mana?

    BalasHapus
  3. pertarungan pabrik paku dan pabrik ballpoint yang ahirnya pabrik paku dilengser.
    tentu biayanya bisa lebih meningkat bukan? dan untungnya berlipat, diambil dari uang rakyat yg makin sekarat.
    itulah hakekat daripada contrengan

    BalasHapus
  4. @nur : moga kedepannya di negeri ini juga menggunakan teknologi canggih bebas dari kecurangan

    @Mbah : aku juga bingung lihat lembaran begitu besar, kalau diteliti satu2 malah nggak nyontreng2 , kelamaan , bisa2 malah dilipat lagi sebelum di contreng

    @Pak Indro : apakah semua rakyat sudah paham utk contreng ya Pak? Soalnya nyoblos itu sudah dari dulu, kok tiba2 methodenya berubah..takutnya nanti malah banyak suara yg di anulir

    BalasHapus
  5. Nggak kebayang sy sebagai anggota KPPS tahun ini , waktunya akan lebih panjang krn para pemilih tambah lama dan binggung untuk menentukan "contrengannya"
    Pemilu tahun sebelumnya dengan "coblosan" dan partainya sedikit saja sampai jam 9 malam baru selesai.
    Pemilu sekarang sampai jam brp?

    BalasHapus
  6. mbak mega malah nyuruh tetep nyoblos.. piye iki mas??? ada2 aja ibu satu itu

    BalasHapus
  7. @Mas Eko : lha mulo soko kuwi ..embuh ..ha..ha..

    BalasHapus
  8. ngemeng2 sampeyan di kaltim ya mas? dimana?

    BalasHapus
  9. ngemeng2 sampeyan di kaltim ya mas? dimana?

    weee... bolak balik tak liatin kok belum di jawab nih.... bikin penasarann :P

    BalasHapus
  10. ha..ha..aku senenge memang ngumpet

    Ok ... I am three hundred kms to north from Bpn.
    exactly living in a town that famous with 'coal from Indonesia'. But i am not a miner.

    See your map and find how far it is from your city

    BalasHapus
  11. oooOooo bunder...

    Di Peta ku namanya Kota SengatLah...

    yo wes... yen lewat bpp mampir mas...

    BalasHapus