Senin, 10 Maret 2008

Tamarajah…

Membaca artikel tentang kondisi bangsa dan negara kita tercinta , aku jadi ingat satu komentar dari warga asing ini...

Aku kenal Tamarajah ( lupa nama depannya ) lewat seorang kawanku , Viktor yang satu kantor dengannya . Berkewarganegaraan Malaysia , namun ia juga mengakui bahwa India sebagai tanah leluhurnya , sesuai betul dengan namanya.

Suatu siang obrolan kami cukup hangat karena membahas kondisi bangsa Indonesia , dengan sebelumnya mohon ma’af dia berkomentar beberapa hal tentang kondisi Indonesia . ( Ok ...aku persilahkan dia ..)

Saat bicara korupsi dia berpendapat bahwa karena kesempatan mendapatkan pendidikan yang belum merata sehingga di Indonesia terjadi orang pintar membodohi warga lainnya secara sistematik . Hmm ...aku nggak komentar...

Saat bicara kekuasaan , dia mengatakan bahwa di Indonesia milter cukup dominan sehingga kadang dirasakan pendekatan represif sangat kental. Aku masih serius memperhatikan mimik mukanya .....

Saat bicara teknologi , dia mencontohkan negeri leluhurnya India yang begitu protektif terhadap produk dalam negerinya sehingga bersaing dengan teknologi dari negeri mapan . Ok... di Indonesia memang ada Bajaj ...bathinku.....

Saat bicara kekayaan alam , dia bilang bahwa di Malaysia untuk mendapatkan ijin penambangan studinya sangat panjang terutama soal dampak lingkungannya . Di negerinya lebih mengedepankan kekayaan alam yang “terbarukan “ melalui perkebunan kelapa sawit dll . Yeah ..kita tahu Malaysia punya cadangan CPO yang besar ...

Saat bicara pemerataan ... kali ini aku langsung komentar Indonesia sangat luas wilayahnya , sehingga untuk menjangkau pelosok dibutuhkan dana dan tenaga lebih besar .... Dia setuju , tapi andai point satu diatas bisa dieliminasi mungkin tidak seberat saat ini ... Wah …..nge-les rupanya ..

Rajah ( biasa kami memanggilnya ) , bisa jadi komentar anda ada benarnya , tapi yang jelas tantangan yang kita hadapi berbeda. Terima kasih sudah ngobrol dan memberikan komentar.

( Jangan sampai kita sendiri sebagai warga negara justru tidak tahu letak permasalahan bangsa ini )

1 komentar: